Silat Kumango

Silat Kumango atau Silek Kumango adalah salah satu dari sepuluh aliran utama Silat di Minangkabau. Silat ini berasal dari Surau di Nagari Kumango, Kecamatan Sungai Tarok (saat ini diindonesiakan menjadi Sungai Tarab), Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Tarok sendiri adalah nama tumbuhan yang pada zaman dahulu seratnya dibuat untuk pakaian, ketika di zaman Jepang, pakaian dari serat tarok ini kembali populer dengan pepatah “ig ni san si roku , baju goni sarawa tarok” (satu dua tiga..enam, baju goni celana tarok). Aliran silat ini diberi nama menurut tempat asal silat ini pertama dirancang 

Silat Kumango menjadi harum dan tersohor sampai ke negeri Malaysia yang terkenal dengan Kuncian Kemanga.

Penyebaran Silek Kumango

  • Malaysia
  • Belanda
  • Kawasan lain di Indonesia

Penerimaan Anak Sasian (Murid)

Peminat yang bersungguh ingin belajar Silat Kumango, seperti halnya silat aliran lain di Minangkabau, akan ditanya, untuk apa belajar silat, pertanyaan ini perlu untuk meluruskan niat para calon murid agar kelak setelah menguasai silat, yang diistilah sebagai memiliki pisau tajam agar tidak sewenang-wenang kepada orang lain. Adapun syarat-syarat untuk belajar adalah membawa [3] :

  • Lado jo garam (Cabe atau Capsicum annum dan garam), ini mengandung makna kepandaian yang di peroleh haruslah pedasnya melebihi cabai dan asinnya melebihi garam.
  • Pisau maja (pisau tumpul), proses pembelajaran itu adalah bertujuan untuk menjadikan besi tumpul menjadi tajam dan bermanfaat. Tentu saja setelah tajam jangan digunakan sembarangan
  • Kain Kapan Putiah (kain kafan putih), ini bermakna kepasrahan diri pada sang kholik dan kesadaran bahwa padanyalah kita akan kembali, juga simbol dari kesucian.
  • Pinjaik jo banang (Jarum dan Benang), ini bermakna Hidup yang efisien dan tidak boros
  • Bareh sacupak (beras satu cupak), ini bermakna jangan upaya mandiri dan menyusahkan guru ketika hari pertama berlatih
  • Ayam batino (ayam betina) ini bermakna sebagai perbaikan gizi ketika berlatih, ayam di pelihara oleh guru dan telurnya di makan setelah berlatih

Materi Silek Kumango

Langkah

Seperti halnya Silat di Minangkabau, belajar melangkah adalah penting, jika cara melangkah ini masih tidak bagus, maka jurus atau buah yang akan diajarkan tidaklah akan tepat penggunaannya. Di dalam Silek Kumango, tetap dikenal dengan langkah, gelek dan balabek sebagai bagian inti dan karakter dasar dari Silat di Minangkabau. Silek Kumango memakai sistem langkah ampek di dalam bersilat dan filosofi silatnya. Sebagai sebuah aliran yang khas, Syech Kumango memasukkan napas Islam ke dalam gerak langkahnya, yang dikenal dengan langkah alif, lam, lam dan ha.

Jurus

Ada sebelah buah inti kumango atau bisa disebut sebagai jurus , yakni:

  • Ilak kida, terdiri dari ilak kida lua, ilak kida dalam
  • Ilak suok, terdiri dari ilak suok lua dan ilak suok dalam
  • Sambuik pisau
  • Rambah
  • Cancang
  • Ampang
  • Patah tabu
  • Lantak siku
  • Kabek
  • Sandang
  • Uncak tangguang
  • Uncak lapeh

Kaji Duduak

Kaji duduak atau silek duduak membahas aspek spiritual dari Silek Kumango. Silek Kumango berkaitan dengan Tarekat Samaniah dan Naqsabandiah, dengan demikian isi dari kaji duduak ini akan berhubungan dengan esensi dari pengajaran tarekat tersebut.

Ada semacam pepatah (ungkapan, jargon) di kalangan pengikut silek Kumango yakni manjago tali jan putuih, manjago raso jan ilang (menjaga tali jangan putus, menjaga rasa jangan hilang). Pepatah ini memiliki arti yang dalam dan berlapis di dalam ajaran Silek Kumango. Tertu saja ada beberapa variasi ungkapan yang senada dengan itu.

Gambar

Tinggalkan komentar