Makanan Yang go Internasional

0

Sebagai negara kepulauan serta memiliki ragam suku, tidak dipungkiri Indonesia memiliki keunikan-keunikan tersendiri disetiap pulaunya. Mulai dari bahasa, pakaian adat, kebiasaan, budaya dan tentu saja kuliner. Keunikan ini tidak hanya diketahui oleh orang indonesia saja, keunikan dari budaya Indonesia pun sudah terdengar di Negara lain. Salah satu yang paling mereka ketahui tentang Indonesia adalah kuliner. Tahukah anda ternyata ada banyak makanan Indonesia yang dikenal oleh para pelancong atau wisatawan asing yang pernah berkunjung dan menyantap kuliner Indonesia. Bahkan sampai-sampai mereka rela untuk balik ke Indonesia untuk sekedar makan-makanan yang tentunya hanya ada di Indonesia.

Berikut  7 makanan Indonesia yang tersohor di Luar Negeri serta asal usulnya.

1.Sate

 

Siapa yang tidak menyukai makanan yang satu ini. Sate adalah sebuah makanan yang berupa daging baik itu daging ayam ataupun kambing yang dipotong kecil lalu ditusukkan ke sebuah tusuk sate yang biasanya dibuat dari sebuah lidi tulang daun kelapa atau bambu. Yang kemudian dimasak dengan cara dibakar disebuah arang. Daging yang biasa dipakai untuk dijadikan sate pun beragam. Selain menggunakan daging ayam dan kambing, daging yang digunakan juga bisa berupa dagi domba, ikan, sapi dan lain-lain. Sebagai pelengkap, sate ini diberikan sebuah ketupat ataupun lontong serta taburan saus yang dimana saus sate ini pun juga beragam. Jika anda membeli sate di Padang, tentu anda tidak akan menemukan sate yang diberi bumbu kacang seperti di Madura.

Dikutip dari Wikipedia, Kata “sate” atau “satai” diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab.

Sate ini kemudian populer ke negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya.

2. Rendang

 

Tidak kalah dengan Sate, Rendang juga merupakan sebuah makanan Indonesia yang tersohor di Luar Negeri. Makanan ini merupakan makanan yang berasal dari Padang. Menjamurnya rumah makan padang sekarang ini dengan menghidangkan menu utama Rendang membuat berita luar negri menyampaikan bahwa masakan padang adalah salah satu masakan paling enak di dunia.

Catatan mengenai rendang sebagai kuliner tradisional Minang mulai ditulis secara massif pada awal abad ke-19. Namun, menurut sejarawan dari Universitas Andalas, Padang, Gusti Asnan, rendang patut diduga telah ada sejak abad ke-16.

Ia menjelaskan beberapa literatur yang tertulis di abad ke-19 menyatakan, masyarakat Minang di wilayah darek (darat) biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke Singapura yang makan waktu sekitar satu bulan melewati sungai. Karena sepanjang perjalanan tidak ada perkampungan, para perantau menyiapkan bekal makanan yang tahan lama, yaitu rendang.

Rendang ini adalah makanan berupa masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat.

3. Nasi Goreng

 

Kuliner satu ini juga bisa dibilang adalah makanan merakyat. Anda bisa menemukan makanan ini di pinggir jalan. Untuk mendapatkan inipun tidak perlu mengeluarkan kocek yang dalam. kecuali jika anda memesan makanan ini si sebuah resto ataupun hotel.

Dikutip dari Wikipedia, pada tahun 2011 sebuah polling Internet yang diadakan oleh CNN International dan diikuti oleh 35.000 orang menempatkan Nasi Goreng pada peringkat dua dalam daftar ’50 Makanan Terlezat di Dunia’ setelah rendang.

Nasi goreng adalah sebuah makanan berupa nasi yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng atau margarin,untuk menciptakan sebuah rasa yang mantap dilidah. Nasi goreng ini lalu diberi bumbu seperti kecap manis, bawang mewah, bawang putih dan lain-lainnya. Tidak ketinggalan, pelengkapnya adalah sebuah suiran ayam atau potongan daging lainnya.

Nasi goreng  adalah sebuah komponen penting dari masakan tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi Goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan kembali di meja makan.

Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng.

 

5. Gado-gado

Salah satu makanan khas Indonesia yang sudah mendunia adalah gado-gado atau dalam bahasa Inggrisnya, Indonesian Salad. Gado-gado adalah makanan yang berupa sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan bumbu atau saus dari kacang tanah yang dihaluskan disertai irisan telur dan di atasnya ditaburkan bawang goreng, disertai kerupuk sebagai pelengkap. Gado-gado dapat dimakan begitu saja dengan bumbu/saus kacang, tapi juga dapat dimakan beserta nasi putih atau kadang-kadang juga disajikan dengan lontong. Bahkan gado-gado pernah menjadi juara saat festival makanan internasional.

6.Tempe
Tempe adalah makanan yang berasal dari kacang kedelai, melalui proses fermentasi. Melalui berbagai penelitian ilmiah, telah terbukti bahwa tempe adalah makanan yang sangat layak dikonsumsi karena bernilai gizi tinggi dan sangat baik bagi kesehatan. Sebagai makanan yang berasal dari Indonesia, tempe kini telah dikenal di berbagai negara seperti di Jepang, Eropa dan Amerika. Bahkan tempa sekarang ada yang di olah menjadi steak.

 

http://www.yukpegi.com/wisata/5-makanan-khas-indonesia-yang-terkenal-sampai-ke-mancanegara/

http://www.begituunik.com/7-kuliner-indonesia-yang-tersohor-di-luar-negeri-serta-asal-usulnya-part-1/

http://rayantipertiwi.blogspot.com/2012/10/makanan-indonesia-go-internasional_27.html

 

 

Penyadapan Dalam Suatu Negara

0

Beberpa orang merasa heran dengan adanya pernyataan yang menyatakan bahwa penyadapan oleh negara lain adalah hal biasa. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada beberapa yang mengutarakan, diskusi yang berkembang di media menunjukkan bahwa beberapa dari orang Indonesia tidak khawatir Indonesia di sadap. Atau mungkin kekurang tahuan mereka? Entahlah. Dalam posisi  pernah melaksanakan tugas di Kedutaan Besar RI, di kantor Athan, Beberpa orang faham sekali apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak. Pada saat mengikuti pendidikan untuk persiapan penugasan di kantor Athan, beberapa guru yang mengajar di sekolah Intelstrat menekankan selalu menjaga kewaspadaan, dan betapa berbahayanya ulah spionase dari negara asing, baik dari sisi pembinaan agen pembelot ataupun spionase teknologi.

Kini kita lihat adanya statement baik pejabat maupun mantan pejabat di media, ada yang mengatakan penyadapan hal biasa. Menganggap hal tersebut tidak membahayakan negara karena menurutnya negara tidak memiliki rahasia yang disembunyikan. Yang bersangkutan mengatakan  bukan cuma Indonesia yang disadap. Mereka menyadap ke negara-negara yang ada kepentingan dengan mereka. Dikatakan hal yang wajar. Apabila dikaitkan dengan nasib kedaulatan Republik Indonesia jika negara lain dapat seenaknya melakukan penyadapan, katanya hal yang biasa saja. Nampaknya ucapannya untuk menunjukkan bahwa lembaga kita tidak lemah, jadi penyadapan biasa-biasa saja. Pendapat ini jelas memprihatinkan. Beberpa orang setuju dengan pendapat mantan Panglima TNI  Jenderal TNI (Pur) Endriartono Sutarto.  dikatakannya, ”Etika diplomasi internasional tidak membolehkan suatu negara melakukan penyadapan terhadap negara yang lain. Apalagi itu dilakukan oleh kalangan diplomatik,” kata Endriartono di Wisma Kodel, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013). Menurut Endriartono, merupakan hal yang wajar jika suatu negara berkeinginan untuk mendapat informasi dari negara lain. Namun jika pengambilan data atau informasi itu melalui penyadapan, itu yang tidak diperbolehkan. “Seorang atase pertahanan punya tugas untuk collecting datadi negara, tapi harus dilakukan terbuka. Artinya dia mendapatkan informasi dari pemberitaan koran, pembicaraan. Tapi tidak boleh lakukan penyadapan, misalnya telepon orang dari pejabat itu,” kata mantan Panglima TNI yang mengikuti konvensi Partai Demokrat itu.  Terkait dengan berita penyadapan, yang paling tersentuh kredibilitasnya adalah tiga lembaga yaitu Kementerian Luar Negeri, BIN dan Lembaca Sandi Negara. Ketiga lembaga tersebut juga tidak secara pasti menyatakan kita di sadap. Penyadap jelas menggunakan teknologi terapan yang sangat maju. Dengan black budget sekitar 52,8 milyar dollar pada tahun fiskal 2013, jelas NSA mampu mewujudkan pulbaket secara klandestin bersama Australia dari stasiun pengintainya di Jakarta. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyebut tingkat kepercayaan Indonesia kepada Amerika Serikat dan Australia pasca diberitakan dugaan penyadapan mulai terganggu. Marty mengatakan agar  Indonesia waspada dan tetap hati-hati. “Masalahnya ini adalah tingkat kepercayaan kita terhadap dua negara tadi sangat terganggu,” ujar Menlu Marty di Kementerian Luar Negeri, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013). Menlu menyerahkan kepada BIN tentang kebenaran penyadapan itu.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) telah memanggil intelijen AS di Indonesia sebagai counterpart, terkait isu penyadapan pejabat. Dikatakannya, ”Mereka sedang konsultasi dengan pimpinan,” kata Kepala BIN Marciano Norman yang ikut rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Bali Democracy Forum VI di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (7/11/2013). BIN masih menunggu konfirmasi dari pihak AS. Langkah lain, ia berkomunikasi langsung dengan pimpinan intelijen. Dalam waktu dekat diharapkan akan ada kejelasan. Kata Marciano, ”Pesan sudah kita kirimkan. Bahwa penyadapan bisa menganggu hubungan. Kita masih menunggu klarifikasi,” katanya kepada media. Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Mayjen TNI Djoko Setiadi mengatakan, kita mempunyai persandian untuk menjaga dan mengamankan semua data informasi rahasia negara. Namun saat ini, baru 60 persen instansi pemerintah Indonesia yang tercover jaringan sandi. Sebagian besar masih berada di pulau Jawa. ”Kalau masalah disadap, pada masa sekarang ini, tidak ada satupun alat yang tidak bisa disadap. Seluruh peralatan yang menggunakan gelombang elektromagnetik pasti bisa disadap. Di sinilah fungsi adanya sandi kita enkripsi. Silakan disadap, tapi mereka tidak bisa membacanya,” kata Djoko Setiadi pada Raker Persandian Nasional di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Rabu (30/10/2013). Enkripsi merupakan proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Data yang di-enkripsi kemudian diproses lagi agar lebih aman, sehingga terdapat pengamanan ganda. Dengan cara itu, Lemsaneg memastikan tidak ada kebocoran sandi negara sampai detik ini.

Demikian perkembangan terkait dengan informasi penyadapan yang dilansir Sydney Morning Herald yang bersumber dari Edward Snowden yang kini bermukim di Rusia. Memang hingga kini belum ada yang mampu membuktikan negara, pejabat dan bangsa Indonesia disadap. Sulit membuktikan secara material dan faktual terjadinya penyadapan. Beberapa yang menyatakan penyadapan hal biasa semestinya tidak usah berbicara, mengecilkan arti penyadapan bukanlah langkah cerdas di era demokrasi, semua kini sangat transparan. Tidak perlu membela diri secara berlebihan, toh Amerika Serikat sudah mampu terbang sampai di bulan, sedang kita baru pada tingkat membeli alutsista dari mereka, mobil murahpun yang membuat bukan asli kita. Yang penting kini, waspada, hati-hati, kebocoran jelas sudah terjadi. Beberpa orang meyakini semua isi perut komunikasi mulai dari kepala negara serta pejabat negara dan tokoh penting lainnya sudah ditangan mereka. Kalau mereka  membocorkan rahasia pejabat kita bagaimana? Ini yang perlu dipikirkan. Tidak terbayangkan kisruhnya kita menjelang pemilu 2014.

Jadi kesimpulannya, penyadapan bukan hal yang biasa-biasa saja, sangat luar biasa dan sangat berbahaya. Banyak pejabat yang tidak faham dengan pengamanan HP dan internetnya misalnya. Kini, dibutuhkan peningkatan kesadaran sekuriti meluas dalam waktu cepat, mungkin sementara  ini solusinya.

Sumber : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

 

 

 

Kemacetan Adalah Urusan Kepala Daerah?

0

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut masalah kemacetan sebagai urusannya saja. Menurut Jokowi, tidak selamanya yang ada di Jakarta itu urusan Pemprov DKI saja, tetapi juga urusan Pemerintah Pusat. Jokowi mencontohkan jalan-jalan utama yang menyambungkan antar-Jakarta dengan daerah di sekitar Jakarta. Menurutnya, jalan tersebut merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum yang berarti Pemerintah Pusat. Jadi kata Jokowi, masalah kemacetan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. “Jalan-jalan besar itu ada yang urusan Kementerian PU. Yang kecil, baru kita. Yang lintas wilayah itu pusat,” kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/11/2013). Pernyataan Jokowi ini menanggapi pernyataan SBY yang meminta masalah kemacetan Jakarta ditanyakan kepada Jokowi. Mantan Wali Kota Solo ini pun tak mau terpancing dengan pernyataan SBY. Menurutnya, dalam mengatasi masalah kemacetan, termasuk transportasi, antara Pemerintah Pusat dan Daerah harus bersinergi. Sebelumnya, pengamat politik dan kebijakan publik Andrinof Chaniago mengkritik pernyataan SBY tersebut. Menurut Andrinof, mestinya SBY menyadari bahwa dari sembilan penyebab macet di Jakarta, tiga di antaranya karena sistem transportasi makro tidak jalan, kebijakan perumahan dan urbanisasi.”Dari sembilan penyebab macet, tiga penyebab mendasar adalah tanggungjawab Pemerintah Pusat. Kalau berpikir komprehensif,” kata Andrinof. Seperti diketahui, saat di Istana Bogor, Senin (4/11/2013), saat ditanya mengenai kemacetan, SBY mengatakan bahwa masalah kemacetan jangan ditanya pada dirinya. Alasannya karena yang menangani kemacetan itu bukan dirinya lagi, tapi pemerintah daerah. “Kalau biang kemacetan Jakarta, datanglah ke Jokowi. Kalau biang kemacetan di Bandung, datang ke Pak Ahmad Heryawan atau Wali Kota Bandung,” kata SBY. Para gubernur, pemerintah pusat tidak akan mengambil alih urusan ini karena pemerintah daerah yang lebih mengerti persoalan ini,” ujar Presiden saat membuka rapat kabinet paripurna di kantornya, Kamis (26/5/2011). Menurut Presiden, kota-kota besar seperti Jakarta, Makassar, Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Medan, pemerintah daerahnya perlu lebih bertanggung jawab. Selain itu pemerintah daerah juga paling tepat untuk mencari opsi dan solusinya. “Namun pemerintah pusat selain ingin memastikan ada opsi ada solusi, ada aksi, juga harus memberikan bantuan dan memfasilitasi agar semua bisa dijalankan,” tegas Presiden. Dalam rapat kabinet paripurna kali ini, Presiden kemudian meminta enam gubernur yang menangani kota-kota besar untuk mempresentasikan konsep dalam menangani kemacetan. Presiden menegaskan bahwa solusi mengatasi kemacetan telah sesuai dengan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI). “Kita berharap apa yang akan dilakukan untuk sistem transportasi nasional, masukkan saja, maka BUMN, pemerintah swasta, bisa memastikan itu berjalan,” ujarnya. [bar]

http://www.sayangi.com/megapolitan1/read/9879/serang-balik-sby-jokowi-kemacetan-juga-urusan-pusat

http://nasional.inilah.com/read/detail/1548592/presiden-kemacetan-urusan-pemerintah-daerah#.Uq0xlVLWFEA

 

 

Maskot Flora dan Fauna Jawa Barat

0

Macan Tutul ( Panthera pardus sondaicus )
Macan termasuk binatang buas, satwa ini meskipun berukuran lebih kecil dari harimau Sumatera akan tetapi tampak kokoh. Tubuhnya tertutup mantel rambut pendek tebal berwarna dasar kuning kecoklatan dengan pola totol hitam yang berbentuk seperti bunga. Satwa ini menyerang mangsa dari atas dahan dan mematikan mangsanya dengan cara menggigit pada leher dan mendorongnya hingga roboh. Macan Tutul berbeda dari macan yang bedanya macan tutul memiliki bintik-bintik hitam serta ukuran yang lebih kecil.

khzdk

Maskot Fauna Provinsi Jawa Barat

Pohon Gandaria ( Bouea macrophylla Griffith )
Gandaria berbentuk pohon yang tingginya mencapai 27 m, dengan kulit kayunya yang retak-retak, berwarna coklat muda, dan seringkali memiliki ranting yang menggantung, tak berbulu, bersegi empat atau pipih. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lansetatau jorong, menjangat, berkilat, berpinggiran rata, pangkalnya lancip sampai bentuk pasak,ujungnya lancip (acute) sampai luncip (acuminate), tangkainya 1-2,5 cm panjangnya. Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun, panjangnya 4-12 cm; Bagian-bagian bunganya sebagian besar berkelipatan empat, berukuran kecil, cuping kelopaknya bundar telur melebar; daun mahkotanya lonjong sampai bundar telur sungsang, berukuran (1,5-2,5) mm x 1 mm, berwarna kekuning-kuningan, kemudian secepatnya berubah menjadi coklat. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak bulat, berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga, daging buahnya mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya asam sampai manis, dengan bau yang khas agak mendekati bau terpentin.

jcbxkjvxj

http/: Wikipedia.com

 

 

Makna Corak Batik Kawung

0

Motif Kawung berupa empat lingkaran atau elips mengelilingi lingkaran kecil sebagai pusat dengan susunan memanjang menurut garis diagonal miring ke kiri atau ke kanan berselang-seling. Melambangkan 4 arah angin atau sumber tenaga yang mengelilingi yang berporos pada pusat kekuatan, yaitu : timur (matahari terbit: lambang sumber kehidupan), utara (gunung: lambang tempat tinggal para dewa, tempat roh/kematian), barat (matahari terbenam : turunnya keberuntungan) selatan (zenit:puncak segalanya).
Dalam hal ini raja sebagai pusat yang dikelilingi rakyatnya. Kerajaan merupakan pusat ilmu, seni budaya, agama, pemerintahan, dan perekonomian. Rakyat harus patuh pada pusat, namun raja juga senantiasa melindungi rakyatnya.

th

Kawung juga melambangkan kesederhanaan dari seorang raja yang senantiasa mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Motif ini juga berarti sebagai symbol keadilan dan kesejahteraan. Ada yang beranggapan bahwa kawung merupakan salah satu jenis pohon palem atau aren dengan buah yang berbentuk bundar lonjong, berwarna putih agak jernih yang disebut “kolang-kaling”. Pendapat lain mengatakan bahwa kawung merupakan bentuk stirilisasi teratai (Lotus) yang bermakna kesakralan dan kesucian. Pada zaman klasik (pengaruh Hindu Budha), lotus merupakan simbol dewa-dewa. Oleh karena itu motif ini diartikan sebagai segal sesuatu yang murni, suci, kembali ke putih.

Pada intinya motif kawung diartikan sebagai bentuk bulat lonjong atau elips. Melambangkan kesederhanaan dari seorang raja yang senantiasa mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Motif ini juga berarti sebagai symbol keadilan dan kesejahteraan.

http://id.wikipedia.org

 

 

Strategi Membangun Kebangaan Bangsa

0

index

Pesta Olahraga Islam Solidarity Games ke III yang diselenggarakan empat tahun sekali ini akan di laksanakan pada bulan juni 2013 bertempat di Propinsi Riau. Event Akbar Internasional ini menjadi ajang pertarungan harga diri dan sekaligus untuk mempererat dan menjalin silahturahmi antar negara-negara islam. Dalam Ajang perhelatan akbar Pertamakali Islamic Solidarity Games diadakan pada tahun 2005 di Arab Saudi yang diikuti oleh 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam. Warga non-Muslim di negara-negara anggota juga diizinkan untuk mengambil bagian dalam ajang ini. Pada awalnya, ajang yang kedua dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober 2009 di Iran, kemudian ajang tersebut dijadwalkan kembali pada April 2010, dan akhirnya dibatalkan setelah terjadi perselisihan antara Iran dan Dunia Arab atas penggunaan istilah Teluk Persia pada logo ajang Islamic Solidarity Games, sebagai nama yang paling umum di Dunia Arab bagi daerah Teluk Arab. Perselisihan nama ini telah menjadi sumber ketidakharmonisan antara negara-negara Arab dan Iran yang telah terjadi berulang-ulang kali. Barulah Pada tahun 2005 pertama kali Isg di lakukan di Arab Saudi, dan yang kedua tahun 2010 di selenggarakan di Iran, sedangkan untuk tahun 2013 yang ketiga dilakukan di Riau,Indonesia
Prospek ekonomi dengan adanya ISG di Riau
Sebagai Tuan Rumah Islam Solidarity Games di Riau. Sudah tentu masyarakat Riau sangat mengharapkan dengan di gelarnya event internasional ini akan membawa prospek ekonomi Riau yang tumbuh dengan pesat dan bersaing secara nasional maupun global. Ini dapat dilihat dengan pembangunan-pembangunan sektor ekonomi, pembangunan infrastruktur, serta pembangunan budaya masyarakat Riau. Jika kita amati Geliat ekonomi Riau sepanjang tahun 2011 lalu menggambarkan wajah yang cukup baik.Memang indikator ekonomi makro Riau secara kuantitatif menunjukkan performa yang bagus. Angka pertumbuhan ekonomi Riau 2011 masih tinggi diatas rata-rata nasional (data BPS per Februari 2012 sebesar 7,63%), diatas angka nasional sebesar 6,5%. Demikian juga angka inflasi, relatif terkendali di angka 5,9%. Sedangkan pada tahun 2012 pemerintah menargetkan pertumbuhan 7,1 Persenpada 2012. Ini cukup rasional bila diimbangi dengan tingkat suku bunga kredit yang rendah. Begitu juga dengan penyediaan dan pembenahan infrastruktur dan energi, khususnya listrik yang memadai. Dunia usaha Riau, pada tahun 2012 lalu telah terbangun spirit Riau Inkorporasi dengan diwujudkan dalam napas dan aktivitas pembangunan. Kebijakan dan program pengembangan perekonomian yang dijalankan pemerintah dapat seiring sejalan dengan langkah dan gerak dunia usaha.
Nah untuk tahun 2013 ini, belum terlambat untuk menjalankan kebijakan afirmatif bagi penumbuhkembangan pelaku usaha tempatan, agar lebih professional dan memiliki daya saing untuk bersanding dan bertanding dengan praktisi bisnis, baik nasional maupun mancanegara, terutama dalam kita menghadapi pemberlakuanAsean Economic Community (AEC) tahun 2015. Paling tidak dengan cara memberikan kesempatan usaha yang proporsional. Apalagi mengingat Event akbar ISG yang dilakukan di Riau menjadi Icon memperkenalkan Riau kekancah Internasional sehingga menjadi kebangaan bangsa di mata Internasional dalam membangunan Ekonomi masyarakat.
ISG Ajang Memperkenalkan Riau Kekancah Internasional
Selain memperagaakan olahraga, Event Internasional ISG juga akan menampilkan seni budaya Melayu. Ini sebagai ajang untuk memperkenalkan Riau di kancah Internasional. Sebab itu sudah seharusnya didukung semua lapisan masyarakat, karena memiliki manfaat yang baik dengan Propinsi Riau untuk memperkenalkan olahraga, seni maupun budaya melayu di kancah Internasional.Dan juga kita harapkan semua pihak ikut serta berpartisipasi aktif dalam pelaksanaannya pada juni 2013 mendatang. Apalagi ini sangat sesuai visi misi Riau 2020, menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu di Asia Tenggara. Dengan di selenggarakannya ajang ISG yang berskala Internasional, maka sudah tentu akan membawa nilai positif terhadap propinsi Riau. Sudah seharusnyalah, segala persiapan penyelengaraan ISG ini harus dipersiapkan dengan matang, sehingga dalam penyelengaraan tepat waktu. Apalagi helat olahraga Islam ini akan dihadiri sebanyak 57 negara Islam di Dunia. Panitia nasional dan daerah ISG tengah melakukan persiapan intensif, termasuk masalah manajemen penyelenggaraan, pelaksanaan pertandingan, transportasi, konsumsi, akomodasi dan berbagai keperluan lainnya. Dari 57 negara peserta ISG ini, 25 negara diantaranya sudah mendaftar dan peserta sudah mencapai 4000 orang serta yang terbesar dari negara Iran yang jumlahnya mendekati 400 peserta
Dalam rangka Untuk Mensukseskan acara ISG 2013, Provinsi Riau sebagai tuan rumah telah menyiapkan dana sekitar Rp 45 miliar. Begitu pula para voluentir (sukarelawan) yang akan terlibat pada iven ISG 2013 tersebut, ada sekitar 520 orang untuk penerjemah bahasa Inggris, 218 bahasa Arab dan 152 bahasa Prancis. Serta bantuan dari Pemerintah Pusat di Jakarta, berjanji akan membantu dana penyelenggaraan helat akbar Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Provinsi Riau sebesar Rp 200 miliar
Persiapan Riau Sebagai Penyelenggara, dalam event bertaraf internasional, Islamic Solidarity Games (ISG) III terus digesa. Bahkan di sampaikan oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal MP, yang sekaligus Ketua Umum Panitia Daerah ISG III 2013 mengatakan Riau sudah mempersiapkan berbagai kegiatan sebagai tuan rumah yang kini mencapai progres 98 persen. sebagai tuan rumah. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta segala kesiapan venues pada helat akbar dunia ini hingga setakad ini tidak ada persoalan. Hanya tinggal menyesuaikan agenda yang telah ditetapkan bersama, agar semua venues yang akan digunakan sudah berstandar internasional. Tentunya besar harapan kita sebagai masyarakat Riau yang mewakili Indonesia dikancah internasional semoga akan Menjadi kemuliaan bagi rakyat Indonesia , khususnya lagi Riau bila event ini dapat terselenggarakan dengan sukses.
Sumber: Aripianto*/

http://www.rimanews.com/

Salah Satu Perguruan Pencak Silat DI Indonesia

0

SALAH SATU PERGURUAN PENCAK SILAT DI INDONESIA (Perguruan IKS PI Kera Sakti)

Perguruan IKS PI Kera Sakti yang berpusat di Madiun Jawa Timur ini merupakan perguruan beladiri beraliran kung fu untuk gerakan beladirinya tetapi untuk kerohaniannya lebih cenderung ke Banten dan ulama Jawa. Berdiri pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Mangunharjo, Kodya Madiun oleh bapak R Totong Kiemdarto dengan gerakan beladiri kung fu aliran utara dan selatan yang dipelajarinya dari pendekar aliran kung fu China yang ada di Indonesia.

Gambar

Adapun nama dari perguruan ini semula adalah
IKS PI (Ikatan Keluarga Silat “Putra Indonesia) tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan “Kera Sakti” dibelakangnya. Hal ini adalah karena masyarakat maupun murid-murid perguruan ini lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS PI Kera Sakti.

Bapak Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.

Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal di lingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulaimengembangkan ajaran perguruan di beberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain yang tidak saja di wilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar Madiun.

Didalam metode latihan IKS PI Kera Sakti terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi,yaitu:

Tingkat dasar I sabuk hitam dengan lama latihan 6 bulan;
Tingkat dasar II sabuk kuning sengan lama latihan 6 bulan;
Warga tingkat I sabuk biru dengan lana latihan 1 tahun;
Warga tingkat II sabuk merah;
Warga tingkat III sabuk merah strip emas.
I. Tingkat Dasar I Sabuk Hitam
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar I harus melewati 3 tahapan penting di dalam latihan, yaitu:
tingkat awal (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar prguruan);
tingkat menengah (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan);
tingkatan akhir (materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke tingkat dasar II).
Materi yang diberikan pada tingkat dasar I sabuk hitam antara lain teknik senam pelemasan dan yoga, teknik dasar pukulan dan tendangan, teknik dasar pernafasan Chi Kung serta teknik dasar pengembangan jurus. II. Tingkat Dasar II Sabuk Kuning
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar II harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
tingkat awal (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar lanjutan perguruan);
tingkat menengah (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan);
tingkat akhir (materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat I.
Materi yang diberikan adalah teknik senam pelemasan dan yoga, teknik dasar pukulan dan tendangan, teknik dasar pernafasan serta teknik dasar pengembangan jurus. III. Warga Tingkat I Sabuk Biru
Warga tingkat I harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
tingkatan awal (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan perguruan yang lebih rumit);
tingkkatan menengah (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan kombinasi);
tingkat akhir (materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat II.
Materi yang diberikan pada Warga tingkat I Sabuk Biru adalah teknik senam pelemasan dan yoga, teknik dasar pukulan dan tendangan, teknik dasar pernafasan, teknik dasar pengembangan jurus. IV. Warga Tingkat II Sabuk Merah
Untuk latihan bagi warga tingkat II lebih banyak mengacu pada pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Sedangkan untuk materi yang diberikan pada warga tingkat II ini hanya boleh diketahui oleh warga tingkat II keatas dan tidak dapat disebarkan kepada umum alias dirahasiakan.
V. Warga Tingkat III Sabuk Merah Strip Emas
Untuk latihan bagi warga tingkat III lebih banyak mengacu pada pemantapan dari pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Seperti halnya materi pada warga tingkat II, materi tingkat ini juga dirahasiakan.

Sumber : http://ucilikspi.blogspot.com

Strategi Pembenahan SDM di Pedesaan

0

STRATEGI PEMBENAHAN SDM DI PEDESAAN

Lebih dari 60% penduduk Indonesia mendiami pedesaan. sesungguhnya ini merupakan potensi yang amat besar untuk dikelola menjadi modal sosial untuk memajukan pedesaan. Minimnya sumber daya manusia menjadikan pedesaan identik dengan keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan dan ketidak berdayaan. situasi ini menjadikan sebagian besar anak muda pedesaan selalu bermimpi untuk  berhijrah di lingkungan perkotaan yang identik dengan berbagai kemajuan dan kesejahteraan.

Potensi terbesar dipedesaan yang meliputi sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perdagangan dan pariwisata tidak pernah digarap secara serius.  Padahal sektor ini menyumbang lebih dari 40% terhadap PDB dan menyerap lebih dari 60% tenaga kerja di Indonesia. Tentunya ini merupakan kesalahan strategi pembangunan yang lebih menitikberatkan pada sektor industri di perkotaan yang tidak berbasis pedesaan.

Untuk itu perlu lompatan sejarah dengan menjadikan pedesaan menjadi basis utama dalam proses pembangunan. Amanat pendiri bangsa sudah sangat jelas yaitu menuju masyarakat yang adil dan makmur. Kalau mau lebih adil tentu pedesaan harus menjadi prioritas pembangunan, sementara di perkotaan dibangun industri yang menopang pedesaan.  Kemakmuran akan diperoleh jika seluruh potensi yang ada, khususnya di pedesaan dioptimalkan. bukan hanya menjadi obyek pembangunan tetapi menjadi subyek utama yang akan mengarahkan kapal bangsa ini berlayar menuju kemandirian

Strategi yang paling realistis saat ini untuk membangun pedesaan adalah membenahi sumber daya manusia. Punya kekayaan alam sebesar apapun kalau manusia yang mengelola salah urus, maka akan sia-sia kekayaan itu. Olehkarena itu dibutuhkan manusia desa yang memiliki visi yang jelas untuk membangun desanya. Berbagai pendidikan dan pelatihan yang mendukung sektor strategis di pedesaan harus dilakukan sesuai kebutuhan masing-masing wilayah. Investasi manusia yang kreatif harus ditunjang juga oleh pengenalan teknologi terapan yang mampu meningkatkan nilai lebih bagi produk yang dihasilkan oleh pedesaan.

Kita harus banyak belajar kepada negeri tetangga seperti Malaysia yang dulu belajar ke Indonesia, tapi 20 tahun kemudian kita yang harus belajar kesana. Atau ke negara Vietnam dan Thailand yang sangat serius menggarap sektor pedesaan khususnya dibidang pertanian sehingga produknya mampu bersaing di tingkat internasional. Masihkah kita mau belajar ? ataukah kita tetap memaksakan model pembangunan yang hanya berorientasi industri perkotaan yang berbasis ekspor dan teknologi tinggi?

Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/

 

 

Upacara Adat Khas banyuwangi

0

UPACARA ADAT KEBO-KEBOAN, BANYUWANGI

Prosesi upacara adat Kebo-keboan yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang. Awalnya upacara adat ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam.

Image

Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan.

Masyarakat Banyuwangi yang mayoritas petani menganggap  ritual sakral ini sebagai wujud syukur terhadap yang Maha Kuasa. Ritual ini menggunakan kerbau sebagai sarana upacara. Namun, kerbau yang digunakan binatang jadi-jadian yakni manusia berdandan mirip kerbau, lalu beraksi layaknya kerbau di sawah.

Ritual kebo-keboan digelar setahun sekali pada bulan Muharam atau Suro (penanggalan Jawa). Bulan ini diyakini memiliki kekuatan magis. Konon, ritual ini muncul sejak abad ke-18 M. Di Banyuwangi, kebo-keboan dilestarikan di dua tempat yakni di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi.

Munculnya ritual kebo-keboan di Alasmalang berawal terjadinya musibah brindeng atau pagebluk ( wabah penyakit) yang berkepanjangan. Yakni jenis penyakit yang menakutkan dan sulit di temukan obatnya, karena  bagi yang terkena pagi maka sorenya akan mati, jika malam kena paginya akan mati begitulah seterusnya. Kala itu, seluruh warga diserang penyakit. Hama juga menyerang tanaman. Banyak warga kelaparan dan mati akibat penyakit misterius. Dalam kondisi genting itu, sesepuh desa yang bernama Mbah Karti melakukan meditasi di bukit. Selama meditasi, tokoh yang disegani ini mendapatkan wangsit. Isinya, warga disuruh menggelar ritual “kebo-keboan” dan mengagungkan Dewi Sri atau yang dipercainya sebagai simbol kemakmuran. Keajaiban muncul ketika warga menggelar ritual kebo-keboan. Warga yang sakit mendadak sembuh. Hama yang menyerang tanaman padi sirna. Sejak itu, ritual kebo-keboan dilestarikan. Mereka takut terkena musibah jika tidak melaksanakannya.

Waktu, Tempat, Pemimpin dan Pihak-pihak yang Telibat dalam Upacara

Upacara kebo-kebon di Dusun Krajan dilaksanakan satu kali dalam satu tahun yang jatuh pada hari Minggu antara tanggal 1 sampai 10 Sura (tanpa melihat hari pasaran). Dipilihnya hari minggu sebagai hari penyelenggaraan dengan pertimbangan bahwa pada hari tersebut masyarakat sedang tidak bekerja (libur), sehingga dapat mengikuti jalannya upacara. Sedangkan, dipilihnya bulan Sura dengan pertimbangan bahwa Sura, menurut kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, adalah bulan yang keramat.

Sebagaimana upacara pada umumnya, upacara kebo-keboan di Krajan juga dilakukan secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui dalam upacara ini adalah sebagai berikut:

(1) tahap selamatan di Petaunan;

(2) tahap ider bumi atau arak-arakan mengelilingi Dusun Krajan; dan

(3) tahap ritual kebo-keboan yang dilaksanakan di daerah persawahan Dusun Krajan.

Pemimpin dalam upacara kebo-keboan ini bergantung pada kegiatan atau tahap yang dilakukan. Pada tahap selamatan di Petaunan, yang bertindak sebagai pemimpin upacara adalah kepala Dusun Krajan. Sedangkan, yang bertindak sebagai pemimpin upacara saat mengadakan ritual ider bumi dan kebo-keboan adalah seorang pawang yang dianggap sebagai orang yang ahli dalam memanggil roh-roh para leluhur.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan upacara adalah:

(1) para aparat Dusun Krajan;

(2) beberapa kelompok kesenian yang ada di wilayah Alasmalang;

(3) empat orang atau lebih yang nantinya akan menjadi kebo-keboan dan

(4) warga masyarakat lainnya yang membantu menyiapkan perlengkapan upacara maupun menyaksikan jalannya upacara.

Jalannya Upacara

Satu minggu menjelang waktu upacara kebo-keboan tiba, warga masyarakat yang berada di Dusun Krajan mengadakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan rumah dan dusunnya. Selanjutnya, satu hari menjelang pelaksanaan upacara, para ibu bersama-sama mempersiapkan sesajen yang terdiri atas: tumpeng, peras, air kendi, kinang ayu, aneka jenang, inkung ayam dan lain sebagainya. Selain itu, dipersiapkan pula berbagai perlengkapan upacara seperti para bungkil, singkal, pacul, pera, pitung tawar, beras, pisang, kelapa dan bibit tanaman padi. Seluruh sesajen tersebut selain untuk acara selamatan, nantinya juga akan ditempatkan di setiap perempatan jalan yang ada di Dusun Krajan.pada malam harinya para pemuda menyiapkan berbagai macam hasil tanaman palawija seperti pisang, tebu, ketela pohon, jagung, pala gumantung, pala kependhem, pala kesimpar. Tanaman tersebut kemudian ditanam kembali di sepanjang jalan Dusun Krajan. Selain itu, mereka mempersiapkan pula bendungan yang nantinya akan digunakan untuk mengairi tanaman palawija yang ditanam.

Pagi harinya, sekitar pukul 08.00, diadakan upacara di Petaunan yang dihadiri oleh panitia upacara, sesepuh dusun, modin, dan beberapa warga masyarakat Krajan. Pelaksanaan upacara di tempat ini berlangsung cukup sederhana, yaitu hanya berupa kata sambutan dari pihak panitia upacara, kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh modin dan diakhiri dengan makan bersama.

Selanjutnya, para peserta upacara yang terdiri dari para sesepuh dusun, seorang pawang, perangkat dusun, dua pasang kebo-keboan (setiap kebo-keboan berjumlah dua orang), para pembawa sesajen, pemain musik hadrah, pemain barongan dan warga Dusun Krajan akan melakukan pawai ider bumi mengeliling Dusun Krajan. Pawai ini dimulai di Petaunan kemudian menuju ke bendungan air yang berada di ujung jalan Dusun Krajan. Sesampainya di bendungan, jagatirta (petugas pengatur air) akan segera membuka bendungan sehingga air mengalir ke sepanjang jalan dusun yang sebelumnya telah ditanami tanaman palawija oleh para pemuda. Sementara, para peserta upacara segera menuju ke areal persawahan milik warga Dusun Krajan. Di persawahan inilah kebo-keboan tersebut memulai memperlihatkan perilakunya yang mirip seperti seekor kerbau yang sedang membajak atau berkubang di sawah. Pada saat kebo-keboan sedang berkubang, sebagian peserta upacara segera turun ke sawah untuk menanam benih padi.

Setelah benih tertanam, para peserta yang lain segera berebut untuk mengambil benih padi yang baru ditanam tersebut. Benih-benih yang baru ditanam itu dipercaya oleh warga masyarakat Dusun Krajan dapat dijadikan sebagai penolak bala, mendatangkan keberuntungan serta membawa berkah. Pada saat para peserta memperebutkan benih tersebut, para kebo-keboan yang sebelumnya telah dimantrai oleh pawang sehingga menjadi trance, akan segera mengejar para pengambil benih yang dianggap sebagai pengganggu. Namun, para kebo-keboan itu tidak sampai mencelakai para pengambil benih karena sang pawang selalu mengawasi setiap geraknya. Setelah dirasa cukup, maka sang pawang akan menyadarkan kebo-keboan dengan cara mengusapkan pitung tawar pada bagian kepalanya. Setelah itu, mereka kembali lagi ke Petaunan.

Sebagai catatan, sebelum tahun 1965 pelaksanaan ider bumi tidak hanya mengelilingi sepanjang jalan Dusun Krajan saja, melainkan juga ke arah batu besar yang ada di empat penjuru angin yang diawali dengan berjalan ke arah timur menuju Watu Lasa, kemudian ke barat menuju Watu Karang, lalu ke selatan menuju Watu Gajah dan ke arah utara menuju Watu Naga.

Sesampainya di Petaunan, peserta upacara kembali ke rumah masing-masing sambil membawa padi yang tadi mereka ambil di sawah untuk dijadikan sebagai penolak bala dan juga sekaligus pembawa berkah. Malam harinya, mereka kembali lagi ke Petaunan untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit dengan lakon Sri Mulih yang mengisahkan tentang Dewi Sri. Lakon tersebut dipentaskan dengan harapan agar warga Dusun Krajan mendapatkan hasil panen padi yang melimpah. Dan, dengan dipentaskannya kesenian wayang kulit di Petaunan itu, maka berakhirlah seluruh rentetan dalam upacara kebo-keboan di Dusun Krajan.

Warga menyambut ritual ini mirip perayaan hari raya. Hari pelaksanaan upacara dihitung menggunakan kalender Jawa kuno. Biasanya kepastian itu diputuskan para sesepuh adat. Pada hari pelaksanaan, seluruh warga membuat tumpeng ayam. Sesajen ini dimasak secara tradisional khas suku Using, yakni pecel ayam, daging ayam dibakar dan dicampur urap kelapa muda.

Menjelang siang hari, warga berkumpul di depan rumah masing-masing. Beberapa orang bergerombol di pusat desa bersama para pejabat dan undangan. Dipimpin sesepuh adat, warga berdoa menggunakan bahasa Using kuno. Usai berdoa, warga berebut menyantap tumpeng yang diyakini mampu memberikan berkah   keselamatan.

Kesimpulan

Ritual “ kebo-keboan” merupakan kekayaan bangsa yang memang harus di lestarikan oleh generasi penerus, siapa lagi kalau bukan kita ? namun misteri di balik tradisi itu haruslah di kaji dan di ejawantahkan kepada masyarakat luas, bagaimana nilai – nilai luhur yang terkandung di dalamnya, adapun hal-hal yang memberakan masyarakat tidaklah selayaknya di paksakan seperti masalah pendanaan upacara “kebo-keboan”, hal ini perlu di pertimbangkan sesuai situasi dan kondisi masyarakat saat itu. Agar budaya yang pada mulanya adalah kebanggaan dan kekayaan bangsa  tidak beralih menjadi kesulitan, kepayahan, dan paksaan bagi masyarakat. Tetaplah bersikap bijak karena budaya meninggalkan jejak dan kita adalah penerus jejak itu hingga akhir waktu.

Sumber : http://kanal3.wordpress.com

http:// Elok Maslakhah.com

http://ensiklonesia.blogdetik.com

 

 

Upacara adat khas banyuwangi

0

UPACARA ADAT KEBO-KEBOAN, BANYUWANGI

Prosesi upacara adat Kebo-keboan yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang. Awalnya upacara adat ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam.

Image

Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan.

Masyarakat Banyuwangi yang mayoritas petani menganggap  ritual sakral ini sebagai wujud syukur terhadap yang Maha Kuasa. Ritual ini menggunakan kerbau sebagai sarana upacara. Namun, kerbau yang digunakan binatang jadi-jadian yakni manusia berdandan mirip kerbau, lalu beraksi layaknya kerbau di sawah.

Ritual kebo-keboan digelar setahun sekali pada bulan Muharam atau Suro (penanggalan Jawa). Bulan ini diyakini memiliki kekuatan magis. Konon, ritual ini muncul sejak abad ke-18 M. Di Banyuwangi, kebo-keboan dilestarikan di dua tempat yakni di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi.

Munculnya ritual kebo-keboan di Alasmalang berawal terjadinya musibah brindeng atau pagebluk ( wabah penyakit) yang berkepanjangan. Yakni jenis penyakit yang menakutkan dan sulit di temukan obatnya, karena  bagi yang terkena pagi maka sorenya akan mati, jika malam kena paginya akan mati begitulah seterusnya. Kala itu, seluruh warga diserang penyakit. Hama juga menyerang tanaman. Banyak warga kelaparan dan mati akibat penyakit misterius. Dalam kondisi genting itu, sesepuh desa yang bernama Mbah Karti melakukan meditasi di bukit. Selama meditasi, tokoh yang disegani ini mendapatkan wangsit. Isinya, warga disuruh menggelar ritual “kebo-keboan” dan mengagungkan Dewi Sri atau yang dipercainya sebagai simbol kemakmuran. Keajaiban muncul ketika warga menggelar ritual kebo-keboan. Warga yang sakit mendadak sembuh. Hama yang menyerang tanaman padi sirna. Sejak itu, ritual kebo-keboan dilestarikan. Mereka takut terkena musibah jika tidak melaksanakannya.

Waktu, Tempat, Pemimpin dan Pihak-pihak yang Telibat dalam Upacara

Upacara kebo-kebon di Dusun Krajan dilaksanakan satu kali dalam satu tahun yang jatuh pada hari Minggu antara tanggal 1 sampai 10 Sura (tanpa melihat hari pasaran). Dipilihnya hari minggu sebagai hari penyelenggaraan dengan pertimbangan bahwa pada hari tersebut masyarakat sedang tidak bekerja (libur), sehingga dapat mengikuti jalannya upacara. Sedangkan, dipilihnya bulan Sura dengan pertimbangan bahwa Sura, menurut kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, adalah bulan yang keramat.

Sebagaimana upacara pada umumnya, upacara kebo-keboan di Krajan juga dilakukan secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui dalam upacara ini adalah sebagai berikut:

(1) tahap selamatan di Petaunan;

(2) tahap ider bumi atau arak-arakan mengelilingi Dusun Krajan; dan

(3) tahap ritual kebo-keboan yang dilaksanakan di daerah persawahan Dusun Krajan.

Pemimpin dalam upacara kebo-keboan ini bergantung pada kegiatan atau tahap yang dilakukan. Pada tahap selamatan di Petaunan, yang bertindak sebagai pemimpin upacara adalah kepala Dusun Krajan. Sedangkan, yang bertindak sebagai pemimpin upacara saat mengadakan ritual ider bumi dan kebo-keboan adalah seorang pawang yang dianggap sebagai orang yang ahli dalam memanggil roh-roh para leluhur.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan upacara adalah:

(1) para aparat Dusun Krajan;

(2) beberapa kelompok kesenian yang ada di wilayah Alasmalang;

(3) empat orang atau lebih yang nantinya akan menjadi kebo-keboan dan

(4) warga masyarakat lainnya yang membantu menyiapkan perlengkapan upacara maupun menyaksikan jalannya upacara.

Jalannya Upacara

Satu minggu menjelang waktu upacara kebo-keboan tiba, warga masyarakat yang berada di Dusun Krajan mengadakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan rumah dan dusunnya. Selanjutnya, satu hari menjelang pelaksanaan upacara, para ibu bersama-sama mempersiapkan sesajen yang terdiri atas: tumpeng, peras, air kendi, kinang ayu, aneka jenang, inkung ayam dan lain sebagainya. Selain itu, dipersiapkan pula berbagai perlengkapan upacara seperti para bungkil, singkal, pacul, pera, pitung tawar, beras, pisang, kelapa dan bibit tanaman padi. Seluruh sesajen tersebut selain untuk acara selamatan, nantinya juga akan ditempatkan di setiap perempatan jalan yang ada di Dusun Krajan.pada malam harinya para pemuda menyiapkan berbagai macam hasil tanaman palawija seperti pisang, tebu, ketela pohon, jagung, pala gumantung, pala kependhem, pala kesimpar. Tanaman tersebut kemudian ditanam kembali di sepanjang jalan Dusun Krajan. Selain itu, mereka mempersiapkan pula bendungan yang nantinya akan digunakan untuk mengairi tanaman palawija yang ditanam.

Pagi harinya, sekitar pukul 08.00, diadakan upacara di Petaunan yang dihadiri oleh panitia upacara, sesepuh dusun, modin, dan beberapa warga masyarakat Krajan. Pelaksanaan upacara di tempat ini berlangsung cukup sederhana, yaitu hanya berupa kata sambutan dari pihak panitia upacara, kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh modin dan diakhiri dengan makan bersama.

Selanjutnya, para peserta upacara yang terdiri dari para sesepuh dusun, seorang pawang, perangkat dusun, dua pasang kebo-keboan (setiap kebo-keboan berjumlah dua orang), para pembawa sesajen, pemain musik hadrah, pemain barongan dan warga Dusun Krajan akan melakukan pawai ider bumi mengeliling Dusun Krajan. Pawai ini dimulai di Petaunan kemudian menuju ke bendungan air yang berada di ujung jalan Dusun Krajan. Sesampainya di bendungan, jagatirta (petugas pengatur air) akan segera membuka bendungan sehingga air mengalir ke sepanjang jalan dusun yang sebelumnya telah ditanami tanaman palawija oleh para pemuda. Sementara, para peserta upacara segera menuju ke areal persawahan milik warga Dusun Krajan. Di persawahan inilah kebo-keboan tersebut memulai memperlihatkan perilakunya yang mirip seperti seekor kerbau yang sedang membajak atau berkubang di sawah. Pada saat kebo-keboan sedang berkubang, sebagian peserta upacara segera turun ke sawah untuk menanam benih padi.

Setelah benih tertanam, para peserta yang lain segera berebut untuk mengambil benih padi yang baru ditanam tersebut. Benih-benih yang baru ditanam itu dipercaya oleh warga masyarakat Dusun Krajan dapat dijadikan sebagai penolak bala, mendatangkan keberuntungan serta membawa berkah. Pada saat para peserta memperebutkan benih tersebut, para kebo-keboan yang sebelumnya telah dimantrai oleh pawang sehingga menjadi trance, akan segera mengejar para pengambil benih yang dianggap sebagai pengganggu. Namun, para kebo-keboan itu tidak sampai mencelakai para pengambil benih karena sang pawang selalu mengawasi setiap geraknya. Setelah dirasa cukup, maka sang pawang akan menyadarkan kebo-keboan dengan cara mengusapkan pitung tawar pada bagian kepalanya. Setelah itu, mereka kembali lagi ke Petaunan.

Sebagai catatan, sebelum tahun 1965 pelaksanaan ider bumi tidak hanya mengelilingi sepanjang jalan Dusun Krajan saja, melainkan juga ke arah batu besar yang ada di empat penjuru angin yang diawali dengan berjalan ke arah timur menuju Watu Lasa, kemudian ke barat menuju Watu Karang, lalu ke selatan menuju Watu Gajah dan ke arah utara menuju Watu Naga.

Sesampainya di Petaunan, peserta upacara kembali ke rumah masing-masing sambil membawa padi yang tadi mereka ambil di sawah untuk dijadikan sebagai penolak bala dan juga sekaligus pembawa berkah. Malam harinya, mereka kembali lagi ke Petaunan untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit dengan lakon Sri Mulih yang mengisahkan tentang Dewi Sri. Lakon tersebut dipentaskan dengan harapan agar warga Dusun Krajan mendapatkan hasil panen padi yang melimpah. Dan, dengan dipentaskannya kesenian wayang kulit di Petaunan itu, maka berakhirlah seluruh rentetan dalam upacara kebo-keboan di Dusun Krajan.

Warga menyambut ritual ini mirip perayaan hari raya. Hari pelaksanaan upacara dihitung menggunakan kalender Jawa kuno. Biasanya kepastian itu diputuskan para sesepuh adat. Pada hari pelaksanaan, seluruh warga membuat tumpeng ayam. Sesajen ini dimasak secara tradisional khas suku Using, yakni pecel ayam, daging ayam dibakar dan dicampur urap kelapa muda.

Menjelang siang hari, warga berkumpul di depan rumah masing-masing. Beberapa orang bergerombol di pusat desa bersama para pejabat dan undangan. Dipimpin sesepuh adat, warga berdoa menggunakan bahasa Using kuno. Usai berdoa, warga berebut menyantap tumpeng yang diyakini mampu memberikan berkah   keselamatan.

Kesimpulan

Ritual “ kebo-keboan” merupakan kekayaan bangsa yang memang harus di lestarikan oleh generasi penerus, siapa lagi kalau bukan kita ? namun misteri di balik tradisi itu haruslah di kaji dan di ejawantahkan kepada masyarakat luas, bagaimana nilai – nilai luhur yang terkandung di dalamnya, adapun hal-hal yang memberakan masyarakat tidaklah selayaknya di paksakan seperti masalah pendanaan upacara “kebo-keboan”, hal ini perlu di pertimbangkan sesuai situasi dan kondisi masyarakat saat itu. Agar budaya yang pada mulanya adalah kebanggaan dan kekayaan bangsa  tidak beralih menjadi kesulitan, kepayahan, dan paksaan bagi masyarakat. Tetaplah bersikap bijak karena budaya meninggalkan jejak dan kita adalah penerus jejak itu hingga akhir waktu.

Sumber : http://kanal3.wordpress.com

http:// Elok Maslakhah.com

http://ensiklonesia.blogdetik.com